Pelatihan Pembukaan Site RSUD H. Ishak Umarella Studi Surveilans Rotavirus Gastroenteritis Akut
Pelatihan Pembukaan Site RSUD H. Ishak Umarella Studi Surveilans Rotavirus Gastroenteritis Akut
Pada 7 Februari 2025, Pusat Kajian Kesehatan Anak (PKKA-PRO) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) sukses melaksanakan pelatihan pembukaan site baru untuk studi Surveilans Rotavirus Gastroenteritis Akut (RVGE) RSUD H. Ishak Umarella di Hotel Santika, Ambon. Kegiatan ini mengundang tim peneliti site yang terdiri dari Site Investigator, Koordinator dan tim Perawat peneliti site, Koordinator dan tim Laboratorium peneliti site, Petugas Diklat, Petugas Keuangan dan Enumerator.
Training ini merupakan bagian dari pengembangan kolaborasi penelitian RVGE di Indonesia, di mana RSUD H. Ishak Umarella menjadi salah satu dari total 18 site yang tersebar di 9 provinsi di Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh tim penelitian di site memiliki pemahaman yang komprehensif mengenai protokol studi, mulai dari perekrutan pasien hingga pemrosesan sampel di laboratorium.
Foto 1. Tim Peneliti Center studi RVGE dan Peserta Pelatihan Pembukaan Site dari RSUD H. Ishak Umarella, Maluku
Pelatihan berlangsung dari pukul 08.00 hingga 16.30 WIT, mencakup berbagai materi penting yang disampaikan oleh tim peneliti center. Sesi pertama diawali dengan pemaparan mengenai tujuan dan tata tertib pelatihan, serta protokol dan alur penelitian yang akan dijalankan. Kemudian, peserta diberikan pemahaman terkait peran dan tanggung jawab tim peneliti, termasuk proses pengambilan informed consent sesuai dengan standar etika penelitian. Setelah coffee break, sesi dilanjutkan dengan pelatihan mengenai SOP edukasi diare dan informed consent, pemahaman terhadap leaflet studi, simulasi edukasi kepada pasien dan pengambilan dan manajemen sampel. Seluruh peserta mengikuti simulasi ini dengan penuh antusias dan aktif berdiskusi untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap prosedur penelitian.
Pada sesi siang, peserta mendapatkan pelatihan khusus mengenai Good Clinical Practice (GCP) dan Etika Penelitian yang disampaikan langsung oleh Study Advisor, Prof. Dr. Jarir At-Thobari, D.Pharm, Ph.D. Materi ini menjadi salah satu bagian paling penting dalam pelatihan karena menekankan standar yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian. Prof. Jarir menekankan bahwa kepatuhan terhadap GCP tidak hanya merupakan standar global yang harus diikuti oleh semua peneliti, tetapi juga menjadi dasar untuk menjaga integritas penelitian serta hak-hak subjek penelitian. Diskusi mengenai aspek etika penelitian juga menjadi perhatian utama dalam sesi ini, termasuk bagaimana memastikan bahwa partisipasi pasien dalam studi dilakukan secara sukarela, dengan pemahaman yang jelas mengenai manfaat dan risikonya. Peserta sangat antusias dalam sesi ini, mengajukan berbagai pertanyaan seputar implementasi GCP dalam penelitian, terutama dalam konteks surveilans penyakit infeksi.
Foto 2. Penyampaian materi pengantar Etika dan GCP
Sesi pemaparan materi terakhir disampaikan oleh Principal Investigator studi yaitu dr. Rony Trilaksono M.Sc., Sp.A yang menyampaikan terkait data klinis yang disampaikan melalui daring. Selain sesi pemaparan dan simulasi, pelatihan ini juga mencakup dua sesi post-test yang dilakukan setelah pemaparan materi menggunakan platform interaktif. Sesi ini menjadi salah satu bagian paling menarik dalam training, karena memungkinkan peserta untuk menguji pemahaman mereka secara real-time. Para peserta sangat antusias mengikuti post-test ini, berusaha menjawab pertanyaan dengan cepat dan tepat. Lebih menarik lagi, tiga peserta dengan skor tertinggi dari masing-masing post-test mendapatkan souvenir spesial sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi aktif mereka. Hal ini tidak hanya meningkatkan motivasi peserta dalam memahami materi, tetapi juga menciptakan suasana yang dinamis dan interaktif selama pelatihan.
Foto 3. Sesi simulasi dan diskusi terkait penyampaian edukasi ke pasien
Foto 4. Sesi simulasi dan diskusi terkait pengambilan sampel di bangsal
Foto 5. Sesi simulasi terkait pemrosesan sampel di Laboratorium
Training ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kualitas penelitian dan surveilans penyakit menular di Indonesia, tetapi juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Dalam hal ini, training site ini berkontribusi terhadap SDG 3 (Good Health and Well-being) dengan meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan berbasis bukti ilmiah, SDG 4 (Quality Education) melalui pelatihan untuk meningkatkan kapasitas tim peneliti dalam penelitian klinis, serta SDG 17 (Partnerships for the Goals) dengan memperkuat kolaborasi dengan rumah sakit dalam mendukung riset surveilans kesehatan di Indonesia. Dengan adanya site baru ini, diharapkan deteksi dan pencegahan Rotavirus dapat lebih efektif serta memberikan manfaat besar bagi kesehatan masyarakat di Maluku dan sekitarnya. Kesuksesan training ini mencerminkan komitmen berbagai pihak dalam memperkuat sistem surveilans penyakit infeksi dan menghasilkan data yang berharga untuk kebijakan kesehatan yang lebih baik di masa depan.
Oleh: Ayu rahayu
Editor : Dhimas Sholikhul Huda
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!