, ,

Site Feasibility Study Rotavac & RV3BB di Kota Denpasar: Evaluasi Kesiapan Puskesmas untuk Uji Klinis Vaksin Rotavirus

Sesi Foto bersama Tim Peneliti Puskesmas Denpasar Barat II

 

Denpasar, 6 Maret 2025 – Pusat Kajian Kesehatan Anak (PKKA-PRO) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM)  yang dipimpin oleh Prof.dr. Jarir At Thobari, D.Pharm, Ph.D,. baru saja melaksanakan kegiatan Site Feasibility Study untuk uji klinis vaksin Rotavirus di Kota Denpasar pada 5-6 Maret 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi kesiapan fasilitas, infrastruktur, serta sumber daya yang tersedia di Puskesmas Denpasar Selatan IV dan Denpasar Barat II sebagai lokasi uji klinis vaksin Rotavac dan RV3BB. Vaksin ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi masalah kematian akibat diare berat pada anak balita, yang masih menjadi salah satu penyebab utama mortalitas di Indonesia.

Rotavirus merupakan penyebab utama diare berat pada anak di bawah lima tahun (balita), yang berkontribusi terhadap kematian dan rawat inap di seluruh dunia. Sebelum vaksin rotavirus diperkenalkan, diare berat menyumbang lebih dari 500.000 kematian per tahun (Tate et al., 2016). Meskipun vaksin telah menunjukkan penurunan angka kematian secara signifikan, cakupan vaksin rotavirus secara global masih di bawah 60% (IVAC, 2021), dan banyak negara berkembang, termasuk Indonesia, masih menghadapi tantangan besar terkait distribusi vaksin dan efektivitas perlindungan. Oleh karena itu, uji klinis vaksin baru, seperti RV3BB, sangat penting untuk meningkatkan cakupan vaksinasi di Indonesia.

Dalam kegiatan ini, peserta yang terdiri dari tenaga kesehatan, termasuk kepala puskesmas, dokter umum, dan perawat, melakukan evaluasi fasilitas di kedua puskesmas untuk memastikan kesiapan mereka dalam melaksanakan uji klinis vaksin ini. Diskusi mendalam juga dilakukan antara tim peneliti UGM dan pihak puskesmas untuk memastikan kesiapan teknis dan sumber daya manusia dalam menjalankan penelitian. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya kemitraan yang mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG), khususnya SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan), serta kontribusi terhadap inovasi dan infrastruktur di bidang kesehatan (SDG 9).

Kegiatan Site Feasibility Study berlangsung selama dua hari, dimulai dengan pembukaan dan sambutan dari masing-masing puskesmas, diikuti dengan pemaparan oleh tim UGM terkait rencana uji klinis neonatus Rotavac. Setelah pemaparan, dilakukan kunjungan fasilitas dan ruangan yang direncanakan digunakan dalam penelitian. Selanjutnya, dilakukan diskusi untuk mengevaluasi persiapan lebih lanjut. Pada hari pertama, kegiatan berlangsung di Puskesmas Denpasar Selatan IV.

Sesi Foto Bersama Tim Peneliti dari PuskesmasDenpasar Selatan IV

Sesi Foto Bersama Tim Peneliti dari PuskesmasDenpasar Selatan IV.

Peserta yang hadir  diantaranya,  drg. Made Saraswati Rahayu (Kepala UPTD Puskesmas), Ns. I Gusti Agung Kumala Dewi, S.Kep (Kepala Subbagian Tata Usaha), dr. Putu Indah Lindiana Dewi R., S.Ked (Dokter Ahli Pertama), Putu Dewi Rahmawati, A.Md.Keb (Bidan penyelia) dan I Kadek Rika Sumanda Putra, A.Md.Kep (Perawat Terampil).

Sementara pada hari kedua, kegiatan dilakukan di Puskesmas Denpasar Barat II, peserta yang hadir diantaranya, dr.Lanawati M.Kes (Kepala Puskesmas), dr.AA Ngurah Wisnu Nayaka (Penanggung Jawab P2P (Dokter Umum)), Bdn Putu Kris Arya Ardani,S.Tr.Keb (Penanggung Jawab Imunisasi),  Ni Made Mira Cintya Dewi A.Md (Bidan Rawat Inap), dan Desak Made Sri Mahayu,A.Md.Keb (Bidan Rawat Inap).

Sesi Foto bersama Tim Peneliti Puskesmas Denpasar Barat II

Sesi Foto bersama Tim Peneliti Puskesmas Denpasar Barat II

Berdasarkan hasil kegiatan, Site Feasibility Study menunjukkan bahwa kedua puskesmas tersebut telah memenuhi kualifikasi sebagai lokasi penelitian vaksin rotavirus. Diharapkan, uji klinis yang akan dilakukan di kedua puskesmas ini dapat berjalan lancar dan memberikan kontribusi besar terhadap pengembangan vaksin rotavirus di Indonesia, serta mendukung pencapaian SDG terkait kesehatan global dan pendidikan berkualitas (SDG 4). Ke depannya, diharapkan hasil penelitian ini dapat memperluas akses vaksin yang lebih efektif dan terjangkau bagi masyarakat, terutama bagi balita yang rentan terhadap diare berat akibat rotavirus.

Penulis : Dhimas Sholikhul Huda

 

 

 

 

 

 

 

 

9

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published.