, ,

Kolaborasi Regional dalam Penanggulangan Dengue: UGM Berpartisipasi dalam 8th Asia Dengue Summit 2025 di Manila

 

Manila, Filipina – Penyakit dengue masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat utama di Asia, dengan angka kasus yang terus meningkat. Sebagai bentuk respons kolektif dan inovatif terhadap isu ini, 8th Asia Dengue Summit (ADS) 2025 digelar pada 15–18 Juni 2025 di Crowne Plaza Manila Galleria, Filipina. Acara ini menghadirkan berbagai pihak dari sektor kesehatan, akademisi, industri, dan pemerintah. Kegiatan ini bertujuan memperkuat strategi regional pengendalian dengue melalui pertukaran pengetahuan ilmiah dan praktik kebijakan terbaik lintas negara. Salah satu institusi dari Indonesia yang turut berkontribusi dalam forum ini adalah Pusat Kajian Kesehatan Anak (PKKA-PRO) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM).

Salah Satu Delegasi dari UGM Prof. dr. Jarir At Thobari, D.Pharm., Ph.D.

Sesi Presentasi  delegasi dari PKKA-PRO FKKMK UGM (Prof. dr. Jarir At Thobari, D.Pharm., Ph.D.) 

Delegasi dari PKKA-PRO FKKMK UGM yang terdiri atas Prof. dr. Jarir At Thobari, D.Pharm., Ph.D., Dr. dr. RR. Ratni Indrawanti, Sp.A(K), apt. Sarah Ulfa, S.Farm., MPH, dan dr. Tania Prima Auladina, turut ambil bagian dalam presentasi ilmiah dan diskusi kebijakan. Dalam forum ini, mereka memaparkan temuan dan inovasi terbaru dalam manajemen klinis dengue, termasuk strategi vaksinasi dan penguatan sistem surveilans. Selain itu, beberapa sesi penting juga membahas tantangan perubahan iklim terhadap epidemiologi dengue, model prediktif, serta pendekatan berbasis komunitas untuk pengendalian vektor. Penekanan kuat diberikan pada integrasi teknologi dan inovasi untuk menjawab tantangan di wilayah dengan sumber daya terbatas.

Delegasi dari PKKA-PRO FKKMK UGM yang terdiri atas Prof. dr. Jarir At Thobari, D.Pharm., Ph.D., Dr. dr. RR. Ratni Indrawanti, Sp.A(K), apt. Sarah Ulfa, S.Farm., MPH, dan dr. Tania Prima Auladina

All Delegasi dari PKKA-PRO FKKMK UGM yang terdiri atas Prof. dr. Jarir At Thobari, D.Pharm., Ph.D., Dr. dr. RR. Ratni Indrawanti, Sp.A(K), apt. Sarah Ulfa, S.Farm., MPH, dan dr. Tania Prima Auladina.

Agenda kegiatan berlangsung padat selama empat hari, dimulai dari lokakarya manajemen klinis dengue hingga pembahasan mendalam mengenai kebijakan vaksinasi, studi kasus dari berbagai negara, serta sesi khusus mengenai implementasi teknologi Wolbachia sebagai pendekatan baru dalam pengendalian vektor. Berbagai organisasi dan lembaga internasional seperti DNDi, Takeda, dan BioMerieux turut menyelenggarakan simposium yang menyoroti inovasi terkini di bidang diagnostik dan terapeutik dengue. Selain itu, panel diskusi dan kompetisi edukatif seperti Dengue Slayers Challenge menjadi wadah untuk memperkuat edukasi publik dan advokasi lintas generasi.

Sesi Foto Bersama All Delegasi

Sesi Foto Bersama All Delegasi.

Kegiatan 8th Asia Dengue Summit 2025 ditutup dengan sesi refleksi dan rekomendasi kebijakan regional. Konferensi ini diharapkan mendorong adopsi pendekatan yang lebih inklusif, kolaboratif, dan berbasis inovasi dalam pengendalian dengue. Delegasi dari Indonesia, termasuk tim dari UGM, membawa pulang pembelajaran penting yang akan dikembangkan lebih lanjut untuk memperkuat kebijakan kesehatan nasional. Melalui kegiatan ini, Asia menunjukkan komitmennya dalam membangun sistem kesehatan yang tangguh dan mampu merespons penyakit menular dengan pendekatan berbasis ilmu pengetahuan, teknologi, dan solidaritas global.

Penulis : Dhimas Sholikhul Huda.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published.