Seminar Aspek Klinis dan Pencegahan Demam Berdarah Dengue di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Nusa Tenggara Timur, Senin, 4 Agustus 2025, Pusat Kajian Kesehatan Anak (PKKA-PRO) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan RSUD Prof. Dr. WZ. Johannes menyelenggarakan seminar bertajuk “Aspek Klinis dan Pencegahan Demam Berdarah Dengue” di Aston Kupang Hotel & Convention Center serta secara daring melalui Zoom. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai tenaga kesehatan dari Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mendiagnosis, menangani, serta mencegah demam berdarah dengue (DBD).

Peserta Seminar.
Demam berdarah dengue merupakan penyakit yang endemik di wilayah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia. Penyakit ini ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, dengan jumlah kasus tahunan yang diperkirakan mencapai ratusan juta di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, angka kejadian DBD cukup tinggi, yaitu sekitar 27 kasus per 100 ribu penduduk pada tahun 2021, dengan tingkat kematian mencapai 0,9 persen. Dalam seminar ini, peserta mendapatkan pemahaman mendalam tentang aspek klinis DBD pada anak dan dewasa, epidemiologi, serta pentingnya strategi pencegahan, termasuk potensi penggunaan vaksin dengue di masa depan.

Sesi Pembukaan Seminar Oleh Gubernur NTT.

Sesi Pemateri oleh Prof. dr. Jarir At Thobari, D.Pharm., Ph.D dari Universitas Gadjah Mada.

Sesi Pemateri oleh dokter spesialis dari RSUD Prof. Dr. WZ. Johannes. dr. Catharina P.S Keraf, Sp.PD, FINASIM.
Seminar ini menghadirkan narasumber berkompeten dari berbagai institusi, seperti Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur, Prof. dr. Jarir At Thobari dari Universitas Gadjah Mada, serta para dokter spesialis dari RSUD Prof. Dr. WZ. Johannes dan Dinas Kesehatan setempat. Pembahasan difokuskan pada aspek klinis, pengendalian epidemiologi di tingkat provinsi dan kota, serta inovasi dalam pencegahan melalui vaksinasi. Diskusi interaktif yang difasilitasi oleh moderator dari RSUD setempat menjadi ajang pertukaran informasi dan pengalaman antar tenaga kesehatan.

Sesi Pemateri oleh dokter spesialis dari RSUD Prof. Dr. WZ. Johannes dr. Maria Imakulata Husni
Kegiatan ini secara langsung mendukung tujuan Sustainable Development Goals (SDG), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, dengan menargetkan penurunan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular. Selain itu, seminar memperkuat SDG 4: Pendidikan Berkualitas melalui peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dalam bidang klinis dan pencegahan penyakit. Inovasi dan pengembangan vaksin dengue juga mencerminkan kontribusi pada SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, yang mendorong kemajuan teknologi kesehatan dan sistem pelayanan kesehatan yang lebih baik.

Sesi Diskusi Pemateri Seminar Dengue.
Kolaborasi erat antara universitas, rumah sakit, pemerintah provinsi, dan dinas kesehatan ini merupakan implementasi nyata dari SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Melalui sinergi ini, program pengendalian demam berdarah dengue dapat lebih efektif dijalankan dengan dukungan berbagai pihak yang saling memperkuat peran masing-masing dalam mencegah penyebaran penyakit serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Nusa Tenggara Timur.

Sesi Foto Bersama Gubernur NTT.
Seminar “Aspek Klinis dan Pencegahan Demam Berdarah Dengue” ini berhasil menciptakan ruang belajar dan dialog yang produktif bagi tenaga kesehatan. Antusiasme tinggi para peserta dan dukungan dari pemerintah menunjukkan kesiapan dan komitmen daerah dalam mengatasi tantangan kesehatan masyarakat secara berkelanjutan. Upaya ini diharapkan dapat menekan angka kejadian demam berdarah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Nusa Tenggara Timur secara keseluruhan.
Penulis : Dhimas Sholikhul Huda











Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!