, ,

Training of Trainers dan Kick Off FGD di Bali: Upaya Peningkatan Cakupan Vaksinasi Rotavirus di Indonesia

Bali, 20–22 Agustus 2025 — Pusat Kajian Kesehatan Anak (PKKA-PRO), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) melaksanakan rangkaian kegiatan Training of Trainers (ToT) dan Kick Off Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka penelitian nasional bertajuk “Acceptability of Rotavirus Vaccine and Implementation Drivers and Barriers of Rotavirus Vaccination Program in Indonesia”. Kegiatan ini dilaksanakan di dua lokasi sentinel di Provinsi Bali, yaitu Kota Denpasar dan Kabupaten Buleleng, dengan melibatkan berbagai pihak mulai dari tim peneliti pusat, tenaga kesehatan, hingga masyarakat penerima vaksin. Untuk Sesi Pertama kegiatan dilaksanakan di Kota Denpasar.

Kegiatan ini merupakan bagian dari studi kualitatif yang dilaksanakan di sembilan provinsi di Indonesia untuk menggali lebih dalam penerimaan masyarakat terhadap vaksin rotavirus, serta mengidentifikasi faktor-faktor pendorong dan penghambat dalam pelaksanaan program vaksinasi ini. Vaksin rotavirus merupakan intervensi penting untuk mengurangi beban penyakit diare pada anak-anak, yang selama ini menjadi penyebab utama rawat inap dan kematian pada kelompok usia di bawah lima tahun. Di Indonesia, cakupan vaksinasi rotavirus masih rendah, sehingga penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar evaluasi dan rekomendasi kebijakan kesehatan publik ke depan.

Training of Trainers (ToT) Session with dr. Jarir At Thobari, D.Pharm, PhD.

Pada tanggal 20 Agustus 2025, dilaksanakan pelatihan bagi tim site Bali (interviewer) yang bertugas di Denpasar dan Buleleng. Materi pelatihan mencakup pemahaman mendalam tentang penyakit diare, vaksin rotavirus, serta teknik pelaksanaan FGD dan wawancara mendalam (in-depth interview). Meskipun masih ditemukan tantangan dalam penguasaan panduan pelaksanaan FGD/IDI, kegiatan ini memberi ruang untuk diskusi, perbaikan, dan penyamaan persepsi antartim. Kolaborasi erat antara tim pusat dan tim lokal mencerminkan prinsip SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, yakni pentingnya kerja sama antarlembaga dan lintas sektor dalam menyukseskan agenda pembangunan berkelanjutan.

Sesi Kick Off Focus Group Discussion (FGD) di Kota Denpasar

Sesi Kick Off Focus Group Discussion (FGD) di Kabupaten Buleleng.

Kegiatan Kick Off FGD kemudian dilaksanakan pada 21 Agustus 2025 di Denpasar dan 22 Agustus 2025 di Buleleng. FGD ini melibatkan informan dari kalangan masyarakat yang telah menerima vaksin rotavirus secara lengkap, sementara wawancara mendalam dilakukan kepada individu yang belum mendapatkan vaksinasi. Pendekatan ini dirancang untuk memahami berbagai perspektif terkait pengetahuan, sikap, dan praktik masyarakat terhadap vaksinasi rotavirus. Informasi yang diperoleh akan berkontribusi langsung dalam pencapaian SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui peningkatan cakupan imunisasi dan penguatan sistem kesehatan berbasis bukti.

 

All Peserta dari Kota Denpasar.

All Peserta dari Kabupaten Buleleng.

Kegiatan ini juga memperkuat SDG 4: Pendidikan Berkualitas, khususnya dalam konteks pelatihan tenaga kesehatan dan peneliti lokal. Proses capacity building melalui ToT menjadi landasan penting dalam pengembangan sumber daya manusia di bidang riset dan pelayanan kesehatan. Transfer pengetahuan ini tidak hanya meningkatkan kualitas pelaksanaan studi, namun juga memperkuat pemahaman dan keterampilan peserta pelatihan dalam teknik komunikasi efektif, pengumpulan data kualitatif, serta pendekatan berbasis masyarakat.

Selain itu, dengan adanya penyusunan dan pelaksanaan protokol riset berbasis teknologi dan inovasi dalam proses pengambilan data, kegiatan ini turut mendukung SDG 9: Industri, Inovasi dan Infrastruktur. Penerapan metodologi kualitatif secara sistematis, penggunaan instrumen digital, serta kolaborasi multi-stakeholder dalam mendukung pelaksanaan riset membuktikan pentingnya inovasi sebagai katalisator peningkatan kualitas layanan dan pengambilan keputusan berbasis bukti.

Sesi Foto Bersama Peserta Kota Denpasar.

Sesi Foto Bersama Peserta Kabupaten Buleleng.

Dengan berakhirnya rangkaian kegiatan di Provinsi Bali, PKKA-PRO FK-KMK UGM berharap hasil dari studi ini akan memberikan kontribusi nyata dalam menyempurnakan pelaksanaan program vaksinasi rotavirus di Indonesia. Pendekatan partisipatif, lintas sektor, dan berbasis bukti yang digunakan dalam studi ini menunjukkan bahwa kolaborasi yang inklusif dan terstruktur menjadi kunci dalam mewujudkan sistem kesehatan yang lebih tangguh, adil, dan berkelanjutan.

Penulis : Dhimas Sholikhul Huda.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *