Site Visit Studi Rotavirus Birth Dose Vaccine Assessment di Provinsi Lampung: Kolaborasi Strategis Menuju Kemandirian dan Inovasi Kesehatan Nasional
Bandar Lampung, 30 September 2025 — Pusat Kajian Kesehatan Anak (PKKA-PRO) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM) bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Clinton Health Access Initiative (CHAI) Indonesia melaksanakan site visit studi Rotavirus Birth Dose Vaccine Assessment di Provinsi Lampung pada tanggal 28 hingga 30 September 2025. Kegiatan ini dilakukan di Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Lampung Tengah sebagai bagian dari upaya memantau kemajuan pelaksanaan penelitian serta mengidentifikasi tantangan dan faktor pendukung di lapangan.

Kunjungan ke Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung.
Rotavirus merupakan penyebab utama gastroenteritis berat dan kematian pada anak di Indonesia. Untuk mengatasi hal ini, Kementerian Kesehatan RI telah menginisiasi program vaksinasi rotavirus sejak tahun 2022 dan memperluasnya secara nasional pada tahun 2023. Dalam upaya menuju kemandirian vaksin nasional, pemerintah berencana mengimplementasikan vaksin RV3-BB pada tahun 2028, yaitu produk dalam negeri dengan efikasi 94% terhadap gastroenteritis rotavirus berat. Pola pemberian vaksin ini dilakukan pada usia 0–5 hari, 8 minggu, dan 14 minggu, yang memungkinkan integrasi dengan imunisasi dosis lahir lainnya seperti Hepatitis B, BCG, dan OPV.

Kunjungan ke Puskesmas Palapa.

Kunjungan Ke Puskesmas Sukaraja
Kegiatan site visit ini merupakan bagian dari pelaksanaan studi Rotavirus Birth Dose Vaccine Assessment yang berlangsung pada periode Mei hingga November 2025. Kegiatan difokuskan pada kunjungan ke berbagai fasilitas kesehatan, di antaranya Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah, serta beberapa puskesmas lokasi penelitian seperti Puskesmas Palapa dan Puskesmas Sukaraja di Kota Bandar Lampung, serta Puskesmas Bandar Jaya dan Puskesmas Simbarwaringin di Kabupaten Lampung Tengah. Site visit ini juga menjadi ajang untuk berdiskusi dan mengumpulkan masukan dari para pemangku kepentingan daerah terkait pelaksanaan penelitian serta kesiapan penerapan vaksinasi rotavirus dosis lahir di masa mendatang.

Kunjungan Ke Dinkes Lampung Tengah.
Adapun tim peneliti Universitas Gadjah Mada yang bertugas dalam kegiatan site visit di Provinsi Lampung terdiri dari:
- Pramitha Esha Nirmala Dewi, MSc., PhD
- Rista Febriana Indah Cahyani, SKM
- Indah Kusuma Wardani, SKM, MPH
- Nova Nuraziyah Zamil, SKM
Selain tim dari UGM, kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari CHAI Indonesia, Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah, serta tenaga kesehatan dari masing-masing puskesmas lokasi penelitian. Kolaborasi lintas lembaga ini mencerminkan semangat SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, di mana sinergi antara pemerintah, akademisi, dan organisasi internasional menjadi kunci dalam memperkuat sistem imunisasi nasional dan memperluas jangkauan layanan kesehatan bagi anak-anak Indonesia.

Kunjungan di Puskesmas Bandar Jaya
Kegiatan ini juga sejalan dengan SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, yang menekankan pentingnya pencegahan penyakit menular melalui imunisasi. Melalui kegiatan lapangan dan pendampingan teknis, para peneliti dan tenaga kesehatan daerah turut memperoleh pembelajaran yang memperkuat kapasitas sumber daya manusia di bidang penelitian dan pelayanan kesehatan, sejalan dengan SDG 4: Pendidikan Berkualitas. Selain itu, dukungan terhadap penggunaan vaksin RV3-BB yang merupakan hasil inovasi nasional mendukung SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, yang menegaskan komitmen Indonesia untuk membangun kemandirian di bidang riset dan produksi vaksin.

Kunjungan Ke Puskesmas Simbarwaringin
Secara umum, hasil observasi dan diskusi selama site visit menunjukkan pelaksanaan penelitian di Provinsi Lampung berjalan lancar dengan dukungan kuat dari seluruh pemangku kepentingan. Komitmen dari Dinas Kesehatan provinsi dan kabupaten/kota, serta partisipasi aktif dari tenaga kesehatan di puskesmas, menjadi faktor penting dalam memastikan keberlanjutan dan kualitas pelaksanaan studi. Melalui sinergi antara penelitian, inovasi, dan kemitraan lintas sektor, kegiatan Rotavirus Birth Dose Vaccine Assessment diharapkan menjadi tonggak penting menuju penerapan vaksinasi rotavirus dosis lahir yang efektif, berkelanjutan, dan berbasis bukti ilmiah di Indonesia.
Penulis : Dhimas Sholikhul Huda.











Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!