, ,

Peneliti UGM Tinjau Lokasi Sampling dan Laboratorium Lokal di Medan untuk Studi Surveilans Air Limbah

 

Medan, 17 Oktober 2025 – Tim peneliti dari Pusat Kajian Kesehatan Anak – Pediatric Research Office (PKKA-PRO), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM), melaksanakan kegiatan peninjauan calon lokasi sampling dan kapasitas laboratorium lokal di Medan dalam rangka studi surveilans air limbah (wastewater surveillance/WS). Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, 13–15 Oktober 2025, bekerja sama dengan Perumda Tirtanadi dan Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BLKM) Medan.

Wastewater surveillance saat ini sedang dikembangkan sebagai metode alternatif untuk mendeteksi keberadaan patogen dari penyakit menular seperti polio dan tifoid, serta untuk pemantauan resistensi antimikroba dan kontaminan kimia di lingkungan. Surveilans ini dianggap sebagai pendekatan yang lebih efisien dan ekonomis, terutama di negara berpendapatan menengah dan rendah. Berdasarkan pengalaman sebelumnya di Yogyakarta, tim PKKA-PRO UGM berhasil mendeteksi SARS-CoV-2 dan Salmonella Typhi melalui air limbah sebagai sistem peringatan dini.

Sesi Diskusi Konsolidasi.

Inisiatif ini juga berkontribusi pada beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Penguatan sistem surveilans berbasis lingkungan mendukung SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dengan meningkatkan kapasitas deteksi dini penyakit menular. Kegiatan penelitian ini sekaligus mencerminkan upaya peningkatan kualitas ilmu pengetahuan dan pelatihan teknis di bidang kesehatan masyarakat, sejalan dengan SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), khususnya dalam aspek penelitian dan pengembangan kompetensi praktis bagi tenaga kesehatan dan peneliti muda. Di sisi lain, pengembangan metode inovatif untuk pemantauan kesehatan lingkungan melalui infrastruktur pengolahan air limbah turut menunjang SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur).

Pada hari pertama, Senin (13/10), tim UGM melakukan pertemuan dengan Direktorat Air Limbah Perumda Tirtanadi. Hadir dalam kegiatan ini antara lain Kepala Divisi Pengolahan dan Pengembangan Air Limbah, Israini, serta perwakilan tim peneliti PKKA-PRO UGM seperti drh. M. Th. Khrisdiana Putri, M.P., PhD., Rizka Dinari, S.Gz., MPH., dan Bayu Adji Pratama, S.PWK. Diskusi membahas potensi lokasi pengambilan sampel seperti Inlet IPAL Cemara, Pumping Station HM Yamin, dan Manhole Cemara Asri, serta kesiapan teknis jaringan perpipaan dan logistik pengiriman sampel ke Yogyakarta.

tim UGM melakukan pertemuan dengan Direktorat Air Limbah Perumda Tirtanadi.

Kehadiran berbagai lembaga dalam pertemuan ini mencerminkan pentingnya kolaborasi lintas sektor, sejalan dengan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Kolaborasi antara pemerintah daerah, akademisi, dan laboratorium kesehatan memperkuat ekosistem penelitian dan implementasi kebijakan berbasis bukti.

Kepala Divisi Pengolahan dan Pengembangan Air Limbah, Israini, serta perwakilan tim peneliti PKKA-PRO UGM seperti drh. M. Th. Khrisdiana Putri, M.P., PhD., Rizka Dinari, S.Gz., MPH., dan Bayu Adji Pratama, S.PWK. Diskusi membahas potensi lokasi pengambilan sampel seperti Inlet IPAL Cemara.

Hari kedua (14/10), tim melakukan survei lapangan ke sejumlah titik strategis di jaringan IPAL Cemara Medan. Di bawah pendampingan Edi Suwito (Kepala Bidang Jaringan Perpipaan), Dikki, dan Ikhsan dari Perumda Tirtanadi, tim meninjau kondisi fisik lokasi sampling, operasional pompa, dan keamanan titik pengambilan. Hasil penilaian menunjukkan bahwa Inlet IPAL Cemara, Manhole Cemara Asri, dan Pumping Station HM Yamin layak dan aman digunakan untuk pengambilan sampel, sedangkan Lift Station Tulip tidak direkomendasikan karena kendala akses dan keamanan.

Pumping Station HM Yamin layak dan aman digunakan untuk pengambilan sampel.

Kegiatan survei ini sekaligus menegaskan pentingnya keberadaan infrastruktur sanitasi yang andal dan modern sebagai bagian dari tujuan SDG 9, yang mendorong inovasi dan penguatan infrastruktur mendukung kesehatan lingkungan.

Pengecekan sarpras dan Laboratorium.

Pengecekan sarpras dan Laboratorium.

Kegiatan hari ketiga (15/10) dilakukan di BLKM Medan untuk mengevaluasi kapasitas laboratorium dan membahas teknis kerja sama. Tim UGM disambut oleh Ahadi Kurniawan, S.Si., MScPH (Kepala Tim Kerja Surveilans Penyakit), Ismael Ginting, S.Si., dan Nazaruddin Syam Lubis, S.Tr.Kes. BLKM Medan memaparkan pengalaman mereka dalam surveilans polio, metode pengambilan dan pengiriman sampel, serta fasilitas laboratorium seperti Real Time PCR dan kulkas penyimpanan -80°C yang siap mendukung studi ini. Diskusi juga mencakup prosedur pengemasan dan pengiriman sampel, protokol keamanan, hingga estimasi biaya dan durasi pengiriman ke laboratorium pusat.

BLKM Medan untuk mengevaluasi kapasitas laboratorium dan membahas teknis kerja sama. Tim UGM disambut oleh Ahadi Kurniawan, S.Si., MScPH (Kepala Tim Kerja Surveilans Penyakit), Ismael Ginting, S.Si., dan Nazaruddin Syam Lubis, S.Tr.Kes.

Sinergi keahlian antara UGM dan BLKM Medan merupakan contoh nyata implementasi SDG 17, di mana kemitraan strategis berperan penting dalam memperkuat sistem kesehatan (SDG 3) melalui peningkatan kapasitas laboratorium dan transfer pengetahuan (SDG 4).

Sesi Foto Bersama Tim Peneliti yang bertugas.

Kegiatan ini menjadi langkah awal penting dalam mengembangkan sistem peringatan dini berbasis lingkungan melalui air limbah di wilayah perkotaan seperti Medan. Kolaborasi antara akademisi, pemerintah daerah, dan laboratorium lokal diharapkan mampu meningkatkan kapasitas deteksi dan respons terhadap ancaman penyakit menular di Indonesia. Dengan dukungan teknologi laboratorium dan infrastruktur sanitasi yang memadai, program ini juga mempercepat pencapaian berbagai indikator SDG 3, SDG 4, SDG 9, dan SDG 17.

Penulis : Dhimas Sholikhul Huda.

 

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *