Alumni PKKA-PRO Meraih Juara 2 Kompetisi Ide Internasional “Geneva Challenge” di Switzerland
Alumni PKKA-PRO Meraih Juara 2 Kompetisi Ide Internasional “Geneva Challenge” di Switzerland
Geneva, 19 November 2024 – Salah satu alumni Pusat Kajian Kesehatan Anak (PKKA-PRO) FK-KMK UGM, yaitu dr. Suci Ardini Widyaningsih, bersama keempat rekannya yang saat ini merupakan mahasiswa Harvard University (Melinda Mastan, S.Gz; dr. Dwita Nitoya Esterini; Assyifa Szami Ilman, SE; dan dr. Marwatunnisa Al Mubarokah) meraih Juara ke-2 dalam kompetisi ide “Geneva Challenge” untuk mahasiswa pascasarjana di seluruh dunia. Kompetisi yang diselenggarakan oleh Geneva Graduate Institute ini diinisiasi oleh Jenö Staehelin (former Swiss Ambassador), di bawah naungan mendiang Kofi Annan (Secretary-General of the United Nations 1997-2006) former Swiss Ambassador. Kompetisi ini mendorong mahasiswa untuk mengembangkan proposal untuk mengatasi isu sustainable development goals (SDG) sesuai tema yang ditentukan setiap tahunnya (tema di tahun 2024 yaitu youth empowerment).
Dari 91 proposal yang diajukan oleh 362 mahasiswa, 5 tim (1 tim tiap benua) dipilih sebagai finalis. Tim mereka mewakili universitas dari regional Amerika Utara dan Oceania. Meskipun mewakili regional Amerika Utara dan Oceania, tim mereka mengangkat isu permasalahan anemia pada remaja di Indonesia. Proposal yang mereka ajukan berjudul “BESI” (Behavioral Education for Iron-Folic Acid Supplementation Intervention). Ide yang dikembangkan dalam proposal yaitu mengenai platform untuk memantau kepatuhan konsumsi tablet tambah darah untuk mengatasi anemia pada remaja di Indonesia. Pada babak final, tim mereka mempresentasikan ide dalam proposal. Kompetisi dinilai oleh para juri yang merupakan para akademisi, pembuat kebijakan di tingkat global, dan di antaranya memiliki pengalaman di United Nations. Melalui kompetisi tersebut, para finalis diharapkan bisa ikut terlibat dalam memberikan solusi terkait isu SDG di wilayah mereka. Tim mereka juga mendapat kesempatan untuk menghadiri Young Activists Summit yang dilaksanakan di United Nations.
Proposal yang diajukan oleh tim ini sangat relevan dengan beberapa Sustainable Development Goals (SDGs), yang mencakup:
- SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera – Anemia pada remaja merupakan masalah kesehatan masyarakat yang signifikan, dan upaya untuk mengatasi masalah ini langsung mendukung tujuan SDG 3 dalam meningkatkan kesehatan global, terutama dalam konteks pemenuhan gizi yang tepat untuk remaja.
- SDG 4: Pendidikan Berkualitas – Proposal ini juga berfokus pada pendidikan perilaku terkait pentingnya konsumsi zat besi dan asam folat bagi remaja. Melalui platform ini, pendidikan mengenai kesehatan dan gizi dapat diberikan kepada pelajar dan masyarakat luas, yang berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
- SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur – Proposal ini melibatkan penggunaan teknologi digital untuk memantau kepatuhan remaja dalam mengonsumsi tablet tambah darah. Hal ini sejalan dengan tujuan SDG 9 untuk memajukan inovasi dan membangun infrastruktur yang mendukung kemajuan sosial dan ekonomi, terutama di bidang kesehatan masyarakat.
- SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan – Proyek ini mencerminkan pentingnya kemitraan global untuk mengatasi masalah kesehatan dunia. Tim yang terdiri dari mahasiswa internasional dari berbagai latar belakang akademis, bekerja sama untuk memberikan solusi yang berbasis penelitian dan berfokus pada keberlanjutan dalam konteks lokal Indonesia. Kolaborasi lintas batas ini sangat sejalan dengan tujuan SDG 17 yang menekankan pentingnya kemitraan internasional untuk mencapai SDGs.
Info selengkapnya mengenai proposal para juara dapat diakses dari website Geneva Challenge: https://www.graduateinstitute.ch/geneva-challenge/geneva-challenge-2024
Penulis : PKKA-PRO
Editor : Dhimas Sholikhul Huda
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!