, ,

Site Close Out Visit (SCOV) Studi CEA & BIA Dengue di Bali

Sesi foto bersama Tim Peneliti RSUD Mangusada

Pada tanggal 14 dan 16 Januari 2025, Pusat Kajian Kesehatan Anak (PKKA-PRO) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM) melaksanakan Site Close Out Visit (SCOV) untuk Studi Cost-Effectiveness Analysis (CEA) & Budget Impact Analysis (BIA) mengenai vaksinasi dengue di dua rumah sakit di Bali, yakni RSUD Tangguwisia dan RSD Mangusada. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan penelitian telah selesai dan site penelitian dapat ditutup dengan baik. Penutupan ini juga menjadi ajang untuk menyampaikan hasil penelitian kepada tim peneliti dan manajemen rumah sakit serta berterima kasih atas kerjasama yang terjalin.
Studi ini memiliki tujuan yang lebih besar terkait dengan upaya menanggulangi demam berdarah dengue (DBD), yang masih menjadi masalah kesehatan global. Melalui analisis efektivitas biaya dan dampak anggaran vaksinasi dengue, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi kebijakan vaksinasi di Indonesia. Demam berdarah, yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, merupakan penyakit yang dapat mengancam kehidupan, terutama di daerah dengan iklim tropis dan subtropis seperti Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk mengevaluasi apakah vaksinasi dengue dapat diterapkan secara efektif untuk menurunkan angka kejadian dan kematian akibat penyakit ini.
SCOV yang diadakan pada 14 Januari 2025 di RSUD Tangguwisia dan pada 16 Januari 2025 di RSD Mangusada dihadiri oleh berbagai pihak terkait, baik dari tim PKKA-PRO, manajemen rumah sakit, maupun tim peneliti. Kegiatan ini tidak hanya menjadi penutupan administratif, tetapi juga menjadi kesempatan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman terkait penelitian tersebut. Diskusi yang dilakukan selama kegiatan ini mengarah pada pencapaian tujuan bersama, yaitu peningkatan kesehatan masyarakat, yang sejalan dengan tujuan SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera). Keberhasilan ini juga merupakan contoh nyata dari kemitraan yang erat antara berbagai pihak untuk mencapai tujuan yang lebih besar, mendukung SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).
Selain itu, kegiatan SCOV ini juga mencerminkan implementasi SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dalam bidang kesehatan. Tim peneliti yang terlibat tidak hanya mendapatkan pengetahuan terkait vaksinasi dengue, tetapi juga berperan dalam meningkatkan kapasitas dan pemahaman ilmiah yang dapat diterapkan dalam kebijakan publik. Hal ini tentunya akan memperkaya pemahaman tentang pentingnya riset dalam mencapai sistem kesehatan yang lebih baik, yang pada gilirannya dapat mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan.
Sebagai tambahan, penelitian ini juga sejalan dengan tujuan SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), karena melibatkan penggunaan data dan inovasi untuk merancang kebijakan yang lebih baik di bidang kesehatan masyarakat. Dengan adanya penelitian seperti ini, diharapkan dapat mendorong pengembangan infrastruktur kesehatan yang lebih baik dan efisien, serta mendukung industri vaksinasi yang lebih inovatif di Indonesia.
Penutupan kegiatan SCOV pada tanggal 14 dan 16 Januari 2025 menandai suksesnya fase penelitian ini dan membuka jalan bagi implementasi kebijakan yang lebih baik untuk mengatasi masalah demam berdarah di Indonesia. Kegiatan ini juga menjadi contoh sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam menciptakan solusi yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi kesejahteraan bersama.

Penulis : Dhimas Sholikhul Huda

Sesi foto bersama Tim Peneliti RSUD Tangguwisia

Sesi foto bersama Tim Peneliti RSUD Tangguwisia

 

Penyerahan Plakat dan Sertifikat  RSUD Tangguwisia

Penyerahan Plakat dan Sertifikat RSUD Tangguwisia

 

Sesi foto bersama Tim Peneliti RSUD Mangusada

Sesi foto bersama Tim Peneliti RSUD Mangusada

 

Sesi SCOV RSUD Mangusada

Sesi SCOV RSUD Mangusada

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published.