PRO Belajar: Bagaimana Cara Pengajuan Ethical Clearance di UGM beserta Tips dan Trik Administratif
Pentingnya sebuah perizinan etik dalam sebuah penelitian tentunya tidak dapat dipandang sebelah mata. Pemahaman akan hukum dan peraturan yang berlaku memiliki peranan agar tidak hanya semua subjek yang mendapat informasi lengkap tentang penelitian dan semua potensi risikonya, namun juga tim peneliti agar tetap berkomitmen memastikan keamanan jalannya penelitian. Dengan banyaknya penelitian yang ada di Pusat Kajian Kesehatan Anak (PKKA-PRO) saat ini, maka penting untuk memastikan seluruh tim peneliti mengindahkan pentingnya perizinan etik ini. Oleh karena itu, PKKA-PRO mengadakan kegiatan PRO Belajar pada Jumat 20 Januari 2023 sebagai wadah belajar bagi seluruh project manager dan asisten peneliti yang bernaung di bawah PKKA-PRO. Materi perizinan etik kali ini dibawakan oleh dr. Jonathan Hasian Haposan, MPH.
Pengurusan etik di PKKA-PRO bernaung di bawah Komisi Etik Penelitian Kesehatan & Kedokteran (Medical & Health Research Ethics Committee) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) / RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta. Sebagai pemegang keputusan perizinan etik dari banyaknya penelitian, Komisi Etik menyadari betul hal ini. Oleh karena itu, sebagai proses efisiensi, maka semua proses perizinan dapat dilakukan melalui laman http://komisietik.fk.ugm.ac.id/. dr. Jonathan dalam diskusinya menjelaskan bahwa sebagai satu kesatuan institusi PKKA-PRO, maka seluruh penelitian di bawah PKKA-PRO dapat menggunakan satu akun yang sama. Dalam keterangannya, dr Jonathan juga menjelaskan berbagai macam jenis perizinan etik seperti pengajuan initial ethical clearance dan juga amandemen. Menariknya, memproses laporan Serious Adverse Event (SAE) juga dapat dilakukan melalui laman tersebut.
Tidak hanya membahas proses perizinan etik, PRO-Belajar kali ini juga memberikan tips dan trik administratif yang sangat bermanfaat bagi semua peserta yang hadir. Sebagai contohnya, yang juga terkait erat dengan dokumen amandemen etik, dr Jonathan mengajarkan cara memberikan tanda (highlight) pada teks protokol yang mengalami perubahan dengan fungsi visual basic pada Microsoft Word. Selain itu, dr Jonathan juga mengenalkan fungsi Google Groups yang dapat digunakan oleh tim peneliti untuk berkorespondensi. Tidak kalah pentingnya, terlebih dengan makin maraknya pertemuan daring saat ini, dr. Jo, begitu ia akrab disapa, juga memberikan tips cara foto bersama menggunakan aplikasi Group Photo yang terintegrasi di dalam Zoom.
(apt. Hendri Marinda Sari, S.Farm., Asisten Peneliti Wastewater Surveillance)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!